Tangki di area kilang pertamina yang berisi Pertalite kembali mengalami kebakaran pada Sabtu (13/11/21) pukul 19.10 WIB. Hal ini tentu mengejutkan warga sekitar yang terdampak hingga 20 km dari area kebakaran. Saat kebakaran terjadi, Pertamina mengalihkan tangki komponen Pertalite yang tidak terbakar ke Terminal BBM Lomanis. Kemudian pemadaman dilakukan dengan foam monitor kapasitas penuh, truk pemadam, serta water sprinkel. Upaya pemadaman secara offensive juga dilakukan dengan pengerahan 50 personel Tim Bantuan Keadaan Darurat dan 30 personel dari internal Pertamina. Pengamanan area kebakaran juga dilakukan melalui kerjasama dengan TNI dan Polri.
Sebagai salah satu perusahaan objek vital nasional berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No 77 tahun 2019, adanya kebakaran kilang Pertamina ini memiliki nilai berita yang tinggi. Berbagai pemberitaan muncul diluar dari pembahasan tentang terjadinya kebakaran malam itu. Lebih dari itu, berbagai spekulasi ditampilkan mulai dari akibat cuaca buruk, unsur kelalaian, hingga unsur kesengajaan bahkan sabotase. Padahal penyelidikan atas penyebab kebakaran itu sendiri belum resmi dirilis.
Selain sebagai objek vital nasional, pemenuhan nilai berita sudah dipenuhi dari insiden kebakaran ini. Dimana adanya unsur kedekatan, yaitu masyarakat yang mengetahui area terjadinya insiden akan cenderung tertarik untuk menilik lebih jauh tentang pemberitaan-pemberitaan yang beredar dengan cepat. Kemudian unsur penting, yaitu ketertarikan terhadap penyajian berita karena cenderung menyangkut hasrat orang banyak.
Sebagai pemasok BBM terbesar di Indonesia yaitu sekitar 34 persen skala nasional dan 60 persen skala pulau Jawa berdasarkan laman website www.pertamina.com, tentu hal ini menimbulkan kekhawatiran banyak orang akan terhambatnya pasokan tersebut. Terlebih BBM merupakan faktor penting yang menjadi kebutuhan hidup sehari-hari. Sehingga hal ini menjadi semakin memiliki nilai berita untuk dibahas dari berbagai sudut pandang.
Meskipun objek berita sama, yaitu kebakaran kilang pertamina tetapi apa yang ditampilkan dari judul pemberitaan sudah jelas berbeda. Pesan-pesan yang lebih mendalam mencoba disampaikan melalui pemilihan judul, penggunaan bahasa, pemilihan narasumber, serta tampilan foto dan lain-lain.
Sikap yang ditampilkan oleh media bergantung pada penganutan ideologi media itu sendiri yang bisa saja bergantung pada sikap konsumen dalam memahami pemberitaan. Lebih lanjut, masyarakat secara umum lebih memahami pemberitaan media sebagai laporan atas realitas yang terjadi.
Misalnya saja ada pemberitaan yang menyajikan bahwa kebakaran terjadi akibat unsur kesengajaan, mengingat sebagai objek vital nasional seharusnya tingkat keamanan sudah tidak perlu diragukan lagi. Sehingga menganggap bahwa hal ini sangat naif apabila kronologi akibat tersambar petir, yang seharusnya sudah dilakukan antisipasi.
Bahkan pemberitaan pun ada yang mengarah pada human error hingga sabotase. Bahwa hal ini seharusnya sudah dalam penjagaan banyak orang disekitarnya tetapi ketika terjadi petir, apa yang kemudian dilakukan penjaga. Hingga kemungkinan adanya sabotase dari mafia migas atau kepentingan orang-orang untuk melakukan instabilitas.
Namun pemberitaan secara netral pun juga muncul dengan menampilkan narasumber pihak berwajib untuk masyarakat agar tetap bersabar dan bijak dalam menunggu perkembangan hasil penyelidikan. Sebab penyelidikan masih dalam proses untuk mengumpulkan bukti dan saksi agar didapatkan hasil yang komprehensif dan dapat dipertanggungjawabkan.
BMKG kala itu juga membenarkan adanya curah hujan tinggi dan petir yang terjadi saat kebakaran yaitu 47 mm dari pukul 16.00 WIB hingga 19.00 WIB. Peristiwa sambaran petir terdekat terjadi pukul 18.47 WIB dengan jarak 12 km dari arah timur laut.
Selama hasil penyelidikan masih dalam proses untuk membenarkan penyebab dan kronologi kejadian yang sebenarnya. Sebaiknya lebih bijaksana dalam menanggapi semua pemberitaan yang belum dikonfirmasi secara resmi oleh pihak yang berwenang.
*) Cahyaningtias Purwa Andari
Sumber Tautan Berita
https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5820411/kebakaran-hebat-di-kilang-pertamina-cilacap-tersambar-petir-atau-sabotase
https://www.liputan6.com/regional/read/4715644/polemik-penyebab-kebakaran-kilang-pertamina-cilacap-ini-kata-polda-jateng
https://harianterbit.com/nasional/read/154828/Kebakaran-Kilang-Pertamina-Cilacap-Polisi-Sabar-Penyelidikan-Belum-Tuntas
https://money.kompas.com/read/2021/11/13/222248526/pertamina-evakuasi-80-warga-sekitar-tangki-kilang-cilacap-yang-terbakar
https://bisnis.tempo.co/read/1528219/breaking-news-pertamina-benarkan-tangki-di-kilang-cilacap-terbakar
https://money.kompas.com/read/2021/11/15/070400826/kebakaran-tangki-kilang-cilacap-dirut-pertamina–tidak-ada-shutdown-
https://www.kompas.com/tren/read/2021/11/16/205300065/kebakaran-tangki-di-kilang-pertamina-cilacap-diduga-karena-petir-ini?page=all
https://www.liputan6.com/regional/read/4715643/pakar-petir-itb-angkat-suara-perihal-penyebab-kebakaran-kilang-pertamina-cilacap
mongabay.co.id/2021/11/19/kebakaran-tangki-minyak-di-kilang-pertamina-cilacap-berdampak-tercemarnya-air/
https://www.suara.com/news/2021/11/15/174047/kilang-pertamina-cilacap-terbakar-mungkinkah-karena-sabotase
https://www.merdeka.com/peristiwa/rekaman-cctv-terdapat-petir-sebelum-kilang-pertamina-cilacap-terbakar.html
https://www.liputan6.com/news/read/4710264/video-detik-detik-kilang-pertamina-cilacap-terbakar
https://www.liputan6.com/news/read/4710742/kilang-pertamina-cilacap-terbakar-polisi-periksa-5-saksi
https://depok.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-093047754/kebakaran-kilang-pertamina-cilacap-dituding-sabotase-sppsi-jakarta-tuduhan-keji-dan-tak-berdasar
https://www.antaranews.com/infografik/2524473/kronologi-kebakaran-tangki-kilang-pertamina-cilacap
https://ekonomi.bisnis.com/read/20211115/44/1466156/pertamina-klaim-tak-semua-bbm-ludes-terbakar-di-insiden-kilang-cilacap
https://radartegal.com/kebakaran-tangki-kilang-cilacap-publik-jangan-berspekulasi.23987.html